6.4.09

kehancuran dunia IT...

Sudah menjadi kebiasaan umum di kalangan anak IF angkatan saya, atau tepatnya, di kalangan anak IF04 yang cukup sering bergaul dengan saya, untuk berkhayal memikirkan sesuatu yang tampak agak mustahil untuk dilakukan di dunia nyata, atau tampak sangat tidak masuk akal. Hanya saja, terkadang saya sedikit gemas kalo ada orang-orang "normal" di kalangan kami yang sering menyetop pembicaraan ngalor ngidul gak karuan yang sering dilakukan... Contohnya adalah Olip, Sapla, Vania dan masih cukup banyak orang "normal" yang sering membuat perkembangan pembicaraan bodoh terhenti, hanya saja mungkin dari cara-cara berpikir orang-orang "normal" tersebut justru sebaliknya, mereka gemas mendengarkan pembicaraan-pembicaraan gak guna, pointless, dan terkadang super-duper berlebihan (biasanya cuma berlebihan doang).

Meski demikian, beberapa dari pembicaraan tersebut sampai ke titik ujungnya, yaitu kepuasan semua pembicara di pembicaraan bodoh tersebut... Seperti misalnya, waktu itu saat saya sedang makan bareng Simon, Sapla dan beberapa orang lainnya, dan kami melihat baligo "Beasiswa Ajinomoto" (maap sebut merek) yang notabene dari sebuah produk mecin, yang membuat bodoh bangsa, maka mulailah ide bodoh terkuak dari otak-otak (banyak otak, bukan makanan, red) kami ini... Misalnya, persyaratan mendapat beasiswa tersebut, seperti harus cukup bodoh (ini produk MECIN loh!), ato ada proses karantina selama satu bulan, dan selama karantina hanya akan mendapat makanan-makanan pembodoh (nasi mecin, mie instan, produk-produk makanan kecil yang banyak mengandung mecin, de el el), kemudian dilakukan test IQ sebelum dan sesudah masa karantina, mereka yang mengalami penurunan paling signifikanlah yang mendapat beasiswa tersebut :P

Di lain waktu, saya, Upik, Reyhan, dan Ibi (dalam kelompok 7.5, waktu pelantikan 2006 IF) pernah juga mengkhayal yang lebih gila... Dimulai dari ketakjuban Upik melihat segala sesuatunya sekarang udah ada versi colokan USB-nya, seperti pemanas kopi, sampai pada akhirnya khayalan gila bahwa suatu saat mungkin saja bahkan untuk men-charge laptop digunakan kabel yang ujungnya colokan USB yang dipasang di laptop itu sendiri... Ide gila yang ini emang harus diakui, terlalu berlebihan dan agak kurang realistis... :P

Tapi, tidak selamanya ide gila ini terlalu mengawang-awang, beberapa waktu yang lalu, rekan saya Simon menyebutkan salah satu ide gila kami, yaitu wireless charger, sudah terealisasi di MIT sana. Dari sana, jelaslah saya terkagum-kagum, dan merasa sedikit kecewa untuk tidak mendokumentasikan semua ide-ide dan pemikiran-pemikiran gila yang pernah terlintas, terbersit, dan terutarakan dalam forum-forum tak resmi di kalangan IF04 ini. Siapa tau salah satunya bisa benar-benar kami realisasikan, dan mungkin akan lebih banyak lagi jika tidak ada orang-orang "normal" yang sering menyetop obrolan-obrolan seperti itu :D

Akibat "kebencian" saya terhadap rekan-rekan yang "normal", kadang-kadang saya sudah mulai membiasakan diri untuk berbicara hal-hal diluar kewajaran hanya kepada orang-orang yang terlihat bisa menerima atau bahkan melanjutkan percakapan menjadi lebih dari yang diperkirakan. Salah satunya, adalah orang yang saya ajak obrol tentang perusahaan penerima kerja (baca ini), suatu kali yang lain, di tempat yang sama, kami pernah membicarakan rekan kami yang lain, yang kemampuannya memrogram amat sangat luar biasa (untuk level anak IF04), untuk membuat program untuk menghasilkan program. Sangat mengerikan pastinya, pengguna tinggal memasukkan spesifikasi input dan output kepada sang program (dalam bentuk yang sudah ditentukan, misalnya), kemudian si program akan menghasilkan program yang memenuhi spesifikasi tersebut. Yang terpikirkan pertama oleh rekan saya adalah, membayangkan kehancuran dunia IT di masa mendatang... Hwehehehe...

Akhirul kata, seperti yang pernah dikatakan oleh bung Kriuk kepada saya, "Dreams are free". So, I'll keep on dreaming :D