31.8.10

Ternyata....

Hampir satu setengah bulan sudah saya menginjakkan kaki di bumi Indonesia tercinta ini. Satu hal yang saya rasakan, pikiran saya banyak sekali tercurahkan di berita-berita jelek yang hadir setiap waktunya. Kasus kedaulatan NKRI, kasus senior paskibraka yang anonoh, kasus pembunuhan maling helm oleh polisi, penyiksaan pengendara motor yang mengingatkan polisi karena ber-sms selama mengendarai motor, sampai yang terbaru ini, penembakan nelayan oleh polisi untuk melindungi pihak pemodal.

Berita yang terakhir ini membuat hati ini sangat miris, bagaimana tidak, kita merasa kedaulatan kita sedemikian terinjak-injaknya karena polisi Malaysia yang 'melindungi' warganya dengan melakukan penangkapan warga negara asing (dengan cara yang salah) telah dianggap menodai kedaulatan negara ini. Tapi justru di dalam negeri, polisi Indonesia 'melindungi' warga negara asing dengan cara mengorbankan warga negaranya sendiri, bukan sekadar ditangkap, tapi langsung ditembak mati. "Luar biasa" sekali, dan kita masih menganggap apa yang dilakukan polisi Malaysia itu cukup gila, bahkan melempari kedutaan Malaysia dengan kotoran...

Memang 'kejahatan' sudah benar-benar mengakar ke segala pelosok negeri ini. Termasuk tadi. Tadi saya berbelanja buku di Palasari, karena saya tahu, diskon di Palasari terkenal paling besar di seantero Bandung ini, apalagi jumlah buku yang saya beli cukup banyak. Untungnya saya sudah mencatat buku-buku apa saja yang mau saya beli, sebagian saya baca resensinya di internet dan karena masuk 'best seller'-nya Gramedia, dan juga harga buku-buku tersebut di Gramedia (yang setahu saya, tanpa diskon).

Sewaktu membeli buku-buku tersebut, saya melihat harga-harga yang ditulis oleh penjual disana di bon, kemudian dia memberi diskon 25%, yang sudah lumayan besar. Sebelum membayar, karena saya punya daftar harga di Gramedia-nya, saya bisa membandingkan harga 'tanpa diskon' Gramedia dengan harga 'tanpa diskon' di Palasari, dan ternyata saudara pemirsa, harga di Palasari sudah dinaikkan terlebih dahulu oleh sang pedagang! Sehingga jika dihitung-hitung, diskon yang kami (saya ke Palasari bersama ibu saya) hanya sekitar 5-10%. Saya pun protes kepada sang pedagang dan mengatakan kepadanya daftar harga di Gramedia untuk buku-buku tersebut. Pedagang tersebut pun berkilah bahwa buku-buku di Gramedia sebagian sudah didiskon, yang saya yakin adalah suatu kebohongan. Akhirnya saya meminta harga buku-buku tersebut dihitung ulang dengan harga dasar = harga di Gramedia.

Saya sama sekali tidak menyangka, bahkan Palasari, yang terkenal dengan kemurahan harganya, ternyata melakukan kecurangan semacam ini. Saya kira kecurangan penaikan harga sebelum diskon hanya dilakukan oleh supermarket-supermarket yang mengatakan "Diskon 50%", padahal harga si barang sudah dinaikkan hampir 2x lipat terlebih dahulu, sehingga diskon sebenarnya menjadi sangat kecil.

Akhirul kata, jika Anda semua berminat membeli buku di Palasari, ada baiknya mengecek 'harga asli'-nya di toko buku seperti Gramedia, Gunung Agung, atau semacamnya, sehingga menghindarkan dari kasus penipuan seperti ini. Memang ada-ada saja cara orang Indonesia untuk menipu orang lain, segala cara pun dihalalkan.

11.8.10

Cara mudah meraih beasiswa...


Sebelum kita masuk ke bagian intinya, saya akan memberikan sedikit pencerahan, supaya pembaca tidak salah tangkap maksud beasiswa disini. Jadi saya akan jelaskan dulu, baru pertanyaan utamanya akan dijawab belakangan.

Okey, beasiswa itu terdiri dari berbagai macam... Dilihat dari jenisnya, beasiswa umumnya dibagi menjadi beasiswa ekonomi lemah dan beasiswa prestasi. Cukup jelas bahwa untuk mendapatkan beasiswa ekonomi lemah, harus ada bukti ekonomi bahwa yang bersangkutan tidak dapat menjalani kuliah tanpa memperoleh bantuan, sedangkan beasiswa prestasi sendiri tentunya dibuktikan dari prestasi-prestasinya terdahulu dari si calon penerima beasiswa. Dilihat dari besarnya, beasiswa dapat terbagi dua, yaitu beasiswa parsial dan beasiswa total. Saya sendiri lebih cenderung mengklasifikannya demikian, beasiswa dianggap beasiswa total jika sang penerima beasiswa (secara normal) tidak perlu menyediakan uang lagi sama sekali untuk kebutuhan hidupnya selama masa beasiswa. Jadi beasiswa kuliah-gratis serta beasiswa uang dengan jumlah yang lumayan tapi masih memerlukan uang tambahan dari si penerima beasiswa saya kategorikan sebagai beasiswa parsial.

Terakhir, berdasarkan lingkupnya, saya membagi beasiswa menjadi tiga, yaitu beasiswa lokal, beasiswa nasional, dan beasiswa internasional. Beasiswa lokal adalah beasiswa yang diberikan suatu instansi hanya kepada orang-orang di dalam instansi tersebut. Beasiswa nasional adalah beasiswa dari suatu instansi kepada orang-orang dalam lingkup yang lebih luas, umumnya kepada orang-orang di negara yang sama dengan negara si instansi, dan dapat dipergunakan di negara tersebut. Sedangkan beasiswa internasional, pemberinya bisa dari mana saja, penerimanya bisa dari mana saja, dan penggunaannya di luar negara sang penerima beasiswa.

Okey, sekian untuk penjelasan singkat seputar beasiswa. Beasiswa yang saya terima, Erasmus Mundus (EM), secara jenis sendiri bisa dikategorikan beasiswa ekonomi lemah + beasiswa prestasi, meski mungkin sang pemberi beasiswa lebih menekankan pada beasiswa prestasi. Saya sendiri menambahkan ekonomi lemah di beasiswa ini karena umumnya, sebagian orang tidak bisa mengikuti perkuliahan program EM ini (yang berlangsung di setidaknya 2 negara eropa) tanpa pemberian beasiswa. Dari besarnya, beasiswa ini tergolong beasiswa total, sedangkan lingkupnya adalah beasiswa internasional.

Karena beasiswa yang saya terima adalah EM ini, saya akan menspesifikkan judul blog ini menjadi "cara mudah meraih beasiswa EM", supaya saya tidak terkesan ngasal tahu beasiswa yang lain (karena ada ratusan atau bahkan ribuan beasiswa di dunia). Dengan menulis ini saja, saya khawatir sudah agak sok tahu karena setiap program EM memiliki syarat, ketentuan, serta aturan penilaian yang berbeda-beda.

Oke, langsung masuk ke inti masalah. Bagaimana cara mudah meraih beasiswa Erasmus Mundus? Jawabannya adalah.... TIDAK ADA.... Hahahaha, kasian sekali Anda semua para pembaca yang membaca tulisan ini dan benar-benar serius merasa ada cara mudah meraih beasiswa. Tidak pernah ada yang mudah dalam persaingan memperebutkan beasiswa, semua harus diperjuangkan, sejak pencarian beasiswa, biaya-biaya yang diperlukan untuk aplikasi beasiswa, biaya-biaya untuk tes bahasa asing, dan lain-lain...

Tulisan ini sebenarnya saya maksudkan untuk menyindir orang-orang yang maunya "disuapin" terus... Silahkan buka situs ini, perhatikan berapa banyak pengunjung yang datang dan hanya bertanya "saya mahasiswa jurusan xyz, ada beasiswa Erasmus Mundusnya gak?" atau "kalo ada info pembukaan beasiswa tolong kasih tau yaa!", bahkan sampai "saya mahasiswa terbaik jurusan abc universitas abcdef, ada jurusan yang sesuai buat saya gak?" Fuuuh, saya sampai heran, ini orang bener-bener mahasiswa terbaik gak sih... Padahal jelas-jelas di tulisan atasnya sudah ada "LANGKAH SINGKAT MENDAFTAR ERASMUS MUNDUS (EMMC dan EMJD)" yang seharusnya sudah lebih dari cukup. Kalau untuk mencari beasiswanya saja tidak ada usaha, gimana mau dapetin beasiswanya...

Okey, sekian dari saya, sampai jumpa di lain kesempatan! :) Happy Ramadhan bagi yang menjalankan ibadah Ramadhan :)