3.1.12

Have you ever been trapped in a bathroom?

Not to be proud, but I have… How was the story? First, let's back to Indonesian since my English isn't that good… (if there's anyone want to read the English version [like there is], contact me)

Jadi begini kejadiannya, kejadian ini terjadi pada tahun 2009 atau 2010 (agak lupa persisnya) di asrama dulu di Portugal. Sebelumnya saya gambarkan sekilas tentang kamar dan kamar mandi di asrama tersebut. Kamar yang saya tempati adalah kamar untuk satu orang, hanya kamar mandinya saja yang shared. Posisi kamar mandinya pun agak aneh (untuk shared bathroom), ia terletak di antara dua kamar penggunanya, jadi kamar mandi tersebut memiliki dua pintu, masing-masing terhubung dengan kamar para penggunanya. Karena sistem kamar mandi yang seperti ini, TIDAK DIMUNGKINKAN mengunci kamar mandi dari dalam, karena itu bisa berbahaya bagi pengguna satu lagi, andaikan saya pengguna A dan saya mengunci pintu yang menghubungkan kamar si pengguna B dan kamar mandi, kemudian saya lupa membuka kuncinya, maka si B tidak akan bisa masuk kamar mandi selama-lamanya! *berlebihan sih*. Akan tetapi, pintu ini bisa dibuka dari kamar masing-masing, supaya sang tetangga tidak bisa masuk kamarnya itu.

Sistem tersebut sedikit banyak membuat agak risih, alasannya simple, sewaktu si A sedang di kamar mandi, bisa saja si B tiba-tiba masuk! Cara yang biasanya saya lakukan untuk "memastikan" bahwa bathroommate (istilah yang jelek kayanya, artinya ambigu pula) saya tidak masuk kamar mandi adalah:
1. Mandi
2. Menyalakan keran wastafel (dilakukan dalam SEMUA kondisi pada saat tidak mandi)

dan Alhamdulillah, sampai saya selesai menjalani kehidupan di Portugal, tidak pernah rekan di sebelah itu masuk kamar mandi saat saya sedang berada di dalamnya. Lebih jauh, dari sekitar 10 bulan saya di sana, hanya sekitar 2 bulan saja kamar di sebelah saya itu terisi (jadi serasa punya kamar mandi sendiri).

Oke, kembali ke inti cerita, saat itu kamar mandi sudah serasa milik pribadi, baru 2-3 hari sebelumnya penghuni kamar sebelumnya pergi, dia hanya ke Portugal untuk sebuah training selama seminggu, lumayan tiap ada penghuni baru, kamar mandi pun dibersihkan :D Saat itu, saya berencana cuci tangan dan mandi (baru selesai makan), maka pergilah saya ke kamar mandi *serasa jauh*. Kemudian entah kenapa, saya dengan begonya mengunci pintu kamar saya dan menutup pintu tersebut. MAMPUSLAH SAYA! Namun, karena tangan kotor, saya pun tetap mencuci tangan. Waktu itu yang ada di benak saya adalah "noooo, bisa-bisa harus ngejebol pintu, berapa ya kira-kira harga pintu? bisa-bisa abis ini duit beasiswa" (entah kenapa kepikiran duit aja). Kemudian menyesal karena telah bergembira sang tetangga kamar udah tiada di sana, kan bisa gedor-gedor minta dibukakan pintu kamar mandi olehnya. Huhuhu…

Kemudian, sebuah ide terpikirkan, ide cemerlang (gak cemerlang-cemerlang banget sih), yaitu mencoba membuka pintu yang menghubungkan ke kamar tetangga, dan ternyata sang pintu tiada terkunci!!! Terima kasih wahai tetangga, meski saya lupa siapa namamu, tapi dimanapun engkau berada, semoga amal engkau diterima! Setelahnya saya pun keluar dari kamar tersebut (sempat kepikiran untuk menggunakan si kamar tetangga jika ada tamu yang datang, kan lumayan kamar gratis :P), menuju satpam di lantai atas tanpa mengenakan alas kaki, menceritakan hal tersebut ke satpam (syukurlah satpam yang ada di sana itu yang bisa bahasa inggris saat itu) dan berhasil kembali ke kamar… Setelah itu benar-benar melanjutkan dengan mandi, sesuai yang direncanakan pada awalnya.

Malamnya, saya bercerita kepada Héctor, rekan saya di sana, tentang hal itu, dia bilang "it could be worse if you were me, Zakka. I never wear clothes if I want to go taking a bath". Syukurlah saya bukan dia…

PS: Ada cerita saya kekurung di kamar yang lain waktu di Portugal juga (saya ini waktu di Portugal kok doyan ama ya kekurung :P), tapi di post yang lain aja deh, capek nulisnya…

PS2: Maaf buat yang udah request isi postingan yang lain, lain kali juga ya :D