Okey... Cerita ini dimulakan di suatu pagi buta, tertanggal 29 Juni 2007 di kamar kost Zakka di Jakarta, Jl. Pedurenan Masjid 3 No.35 (cari aja rumah yang warnanya ijo), di kamar no.3
Jadi gini ceritanya, malam itu, eh..., pagi itu, saya tidur... Kemudian bangun karena mendengar suara plastik yang ribut... Okey, tepatnya bukan plastiknya yang ribut, tapi ada yang menyentuh plastik atau mungkin menggesek-gesek plastik sehingga timbul bunyi plastik...
Kemudian saya pun terbangun, menyalakan lampu, kemudian mencari sumber suara itu... Tampaknya berasal dari plastik di tempat sampah, ada yang bergerak-gerak disana, dan tebakan pertama yang langsung masuk ke dalam benak saya adalah, jelas, seekor TIKUS!! Hewan-hewan seperti cicak, kecoa, semut, lalat, dan nyamuk jelas tidak bisa menimbulkan suara sekeras itu, dan hewan-hewan seperti kucing, anjing, domba, dan sapi jelas tidak mungkin ada di kamar saya...
Okey, berarti langkah berpikir ilmiah telah saya lalui satu tahap, yaitu pengidentifikasian masalah, langkah berikutnya adalah pencarian solusi (emang iya langkah berikutnya ini?)... Tampaknya perundingan bukan ide yang baik mengingat pagi itu saya kurang bisa berpikir jernih, maka cara lain yang mungkin adalah:
1. Diamkan saja... Mustahil!! Saya gak bisa tidur dengan adanya tikus di dalam kamar saya
2. Kasih si tikus makanan yang banyak, biar dia kenyang dan ngantuk sehingga bisa dipindah keluar dengan mudah... Ogah, saya dapet makanan itu beli, kalo dia mau ya harus bayar. Masalahnya tadi sepertinya saya tidak melihat dia membawa uang yang cukup
3. Pembantaian tak berdosa... Ide menakjubkan!! Ini dia ide yang saya pilih...
3a. Bangunin orang sekampung, suruh bunuhin tikus... Jangan, masih pagi...
3b. Beli zat pembunuh, semprotkan di dalam kamar kos... Ide bodoh, nanti saya mati juga...
3c. Pasang racun tikus... Mahal
3d. Lakukan pembunuhan dengan tangan kakimu sendiri... Oke, meski tidak ingin melakukan pembunuhan, tapi ini satu-satunya cara, jadi terpaksa saya lakukan...
Istirahat dulu bacanya, kedipkan mata Anda 5 kali
Kemudian teknik terbaik yang saya pikirkan adalah, Bunuh dia ketika mau masuk lubangnya... Dan disinilah permasalahan terbesar itu muncul, saya tidak melihat satu lubangpun di kamar saya selain lubang jendela, dan jendela saya berada di posisi tanggung (gak deket atap, gak pendek banget juga), jadi tampaknya mustahil tikus loncat setinggi itu, mustahil pula bagi ia untuk manjat, selain itu saya tidak melihat ada peralatan memanjat di dekat jendela saya... Karena kebingungan, maka saya putuskan, kejar saja!
Untuk pembersihan kamar, saya taro semua barang yang dapat dipastikan MOUSE-FREE (gratis mouse) keatas kasur saya... Setelah itu, tersisalah 1 koper saya dan 1 plastik belanjaan makanan saya yang terdiri atas 2 buah Aqua 1,5 L dan 4 buah susu strawberry yang enak banget, yang keduanya berada di dekat kasur saya...
Tikus itu masih tidak terlihat, saya coba tusuk-tusuk pake gagang sapu ke arah plastik (tadi ceritanya dah ngambil sapu), dan muncullah ia, kemudian keinginan membunuh itu tergantikan dengan kesenangan melihat dia tersiksa-tak-bisa-keluar-meski-bisa-masuk-entah-bagaimana-caranya, tikus itu kemudian berlari-lari ke arah pintu, tampak mencoba keluar, saya hanya bisa berbicara dalam hati, "payah kamu, tikus, itu gagang pintunya di kiri sedikit" dan selama dia masih kebingungan, tiba-tiba nafsu membunuh ini meluap (berlebihan banget), saya ambil sapu, dan tiba-tiba, KEAJAIBAN DUNIA KE-8 itu MUNCUL!!
Tikus yang semula kebingungan itu tiba-tiba keluar lewah celah pintu... Tikus bisa menggepengkan diri seperti itu ya? Bagaimana mungkin? Dan keluarlah ia... Perjuangan pembunuhan kejam itu pun berakhir begitu saja...
Istirahat lagi... Kedipkan 3 kali minimal
Okey, jangan membayangkan tikus ini tikus sebesar tikus got yang gedenya minta ampun (pasti waktu kecil sering bikin dosa, makanya gedenya minta ampun biar bisa masuk surga)... Coba Anda bayangkan sendal jepit, maka menurut saya, sendal jepit terbaik adalah SWALLOW, oke, that's not the point... Coba bayangkan kotaknya bola pingpong, nah, tikus yang masuk kamar saya itu kira-kira seukuran dengan itu, dengan panjang sekitar 2/3 panjang kotak bola pingpong...
Waks, tampak 29 Juni bukan tanggal yang baik... Becanda kok Pik (baca: Upik). BTW, Pik, ada salam dari Zidane... Ehehehe... (Yang gak ngerti gausah ngerti, soalnya gak penting)
Jadi gini ceritanya, malam itu, eh..., pagi itu, saya tidur... Kemudian bangun karena mendengar suara plastik yang ribut... Okey, tepatnya bukan plastiknya yang ribut, tapi ada yang menyentuh plastik atau mungkin menggesek-gesek plastik sehingga timbul bunyi plastik...
Kemudian saya pun terbangun, menyalakan lampu, kemudian mencari sumber suara itu... Tampaknya berasal dari plastik di tempat sampah, ada yang bergerak-gerak disana, dan tebakan pertama yang langsung masuk ke dalam benak saya adalah, jelas, seekor TIKUS!! Hewan-hewan seperti cicak, kecoa, semut, lalat, dan nyamuk jelas tidak bisa menimbulkan suara sekeras itu, dan hewan-hewan seperti kucing, anjing, domba, dan sapi jelas tidak mungkin ada di kamar saya...
Okey, berarti langkah berpikir ilmiah telah saya lalui satu tahap, yaitu pengidentifikasian masalah, langkah berikutnya adalah pencarian solusi (emang iya langkah berikutnya ini?)... Tampaknya perundingan bukan ide yang baik mengingat pagi itu saya kurang bisa berpikir jernih, maka cara lain yang mungkin adalah:
1. Diamkan saja... Mustahil!! Saya gak bisa tidur dengan adanya tikus di dalam kamar saya
2. Kasih si tikus makanan yang banyak, biar dia kenyang dan ngantuk sehingga bisa dipindah keluar dengan mudah... Ogah, saya dapet makanan itu beli, kalo dia mau ya harus bayar. Masalahnya tadi sepertinya saya tidak melihat dia membawa uang yang cukup
3. Pembantaian tak berdosa... Ide menakjubkan!! Ini dia ide yang saya pilih...
3a. Bangunin orang sekampung, suruh bunuhin tikus... Jangan, masih pagi...
3b. Beli zat pembunuh, semprotkan di dalam kamar kos... Ide bodoh, nanti saya mati juga...
3c. Pasang racun tikus... Mahal
3d. Lakukan pembunuhan dengan tangan kakimu sendiri... Oke, meski tidak ingin melakukan pembunuhan, tapi ini satu-satunya cara, jadi terpaksa saya lakukan...
Istirahat dulu bacanya, kedipkan mata Anda 5 kali
Kemudian teknik terbaik yang saya pikirkan adalah, Bunuh dia ketika mau masuk lubangnya... Dan disinilah permasalahan terbesar itu muncul, saya tidak melihat satu lubangpun di kamar saya selain lubang jendela, dan jendela saya berada di posisi tanggung (gak deket atap, gak pendek banget juga), jadi tampaknya mustahil tikus loncat setinggi itu, mustahil pula bagi ia untuk manjat, selain itu saya tidak melihat ada peralatan memanjat di dekat jendela saya... Karena kebingungan, maka saya putuskan, kejar saja!
Untuk pembersihan kamar, saya taro semua barang yang dapat dipastikan MOUSE-FREE (gratis mouse) keatas kasur saya... Setelah itu, tersisalah 1 koper saya dan 1 plastik belanjaan makanan saya yang terdiri atas 2 buah Aqua 1,5 L dan 4 buah susu strawberry yang enak banget, yang keduanya berada di dekat kasur saya...
Tikus itu masih tidak terlihat, saya coba tusuk-tusuk pake gagang sapu ke arah plastik (tadi ceritanya dah ngambil sapu), dan muncullah ia, kemudian keinginan membunuh itu tergantikan dengan kesenangan melihat dia tersiksa-tak-bisa-keluar-meski-bisa-masuk-entah-bagaimana-caranya, tikus itu kemudian berlari-lari ke arah pintu, tampak mencoba keluar, saya hanya bisa berbicara dalam hati, "payah kamu, tikus, itu gagang pintunya di kiri sedikit" dan selama dia masih kebingungan, tiba-tiba nafsu membunuh ini meluap (berlebihan banget), saya ambil sapu, dan tiba-tiba, KEAJAIBAN DUNIA KE-8 itu MUNCUL!!
Tikus yang semula kebingungan itu tiba-tiba keluar lewah celah pintu... Tikus bisa menggepengkan diri seperti itu ya? Bagaimana mungkin? Dan keluarlah ia... Perjuangan pembunuhan kejam itu pun berakhir begitu saja...
Istirahat lagi... Kedipkan 3 kali minimal
Okey, jangan membayangkan tikus ini tikus sebesar tikus got yang gedenya minta ampun (pasti waktu kecil sering bikin dosa, makanya gedenya minta ampun biar bisa masuk surga)... Coba Anda bayangkan sendal jepit, maka menurut saya, sendal jepit terbaik adalah SWALLOW, oke, that's not the point... Coba bayangkan kotaknya bola pingpong, nah, tikus yang masuk kamar saya itu kira-kira seukuran dengan itu, dengan panjang sekitar 2/3 panjang kotak bola pingpong...
Waks, tampak 29 Juni bukan tanggal yang baik... Becanda kok Pik (baca: Upik). BTW, Pik, ada salam dari Zidane... Ehehehe... (Yang gak ngerti gausah ngerti, soalnya gak penting)
No comments:
Post a Comment