Akhirnya, resmi sekitar seminggu saya kembali ke tanah air tercinta ini... Pertanyaan-pertanyaan pun berseliweran, apa lagi kalau bukan karena status berkuliah di Eropa, yang notabene mengandung umpan umpan umpan untuk orang-orang pribumi datangi...
Pertanyaan paling umum adalah, "kuliah disana susah ya?" well, saya kuliah di Portugal, orang-orangnya santai, kuliah pun tidak terlalu berat. Tugas-tugas memang ada (dan umumnya baru berdatangan di 3 minggu akhir tiap semester), tapi bagi saya, kuliah di ITB masih lebih sukar kok, selain masalah bahasanya ya. Banyak juga yang bilang "kampusnya top ya?" iya top, untuk level Portugal, dan untuk bidang "Arts & Humanities". Untuk bidang teknik, sama sekali tidak masuk 500 besar, bandingkan dengan ITB yang masuk peringkat 80 di bidang "Engineering & IT". Meski saya agak bingung juga, bagaimana mungkin ITB bisa masuk top 100, tanpa memandang remeh. Masalahnya, kuliah-kuliah geje yang bertebaran (baca:kuliah dengan materi geje atau nilai geje), dosen yang sibuk dengan proyek, sebagian tugas akhir yang terkesan asal atau copy paste edit, atau itu cuma terjadi di IF aja ya?
Contoh lebih ekstrim sebagai bukti bahwa ITB sebenernya jauh lebih atas adalah, kampus kedua saya, Free University of Bozen-Bolzano. Kampus ini baru berdiri tahun 1997. Masuk 500 besar dunia? Bahkan namanya tidak masuk list di QS Top University, meski di webometrics masih masuk peringkat 1311... Hehehe... Jauh lah di bawah ITB...
Pertanyaan lain, "udah lancar bahasa Portugis dong?" jawabannya adalah belum sama sekali. Maklum, di kelas pakai bahasa Inggris, di asrama, ama mahasiswa lain pake bahasa Inggris, dan lain-lain...
Pertanyaan terakhir, "kenapa pilih Eropa sih awalnya? Emang lebih bagus dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea atau bahkan Singapore?" Kalo dari rangking sih, jelas pilihan yang buruk bagi saya untuk mengambil kuliah di kampus-kampus kelas menengah ke bawah (untuk level dunia), tapi bagi saya yang penting itu programnya dan jalan-jalannya... Masalah program (computational logic), mungkin di tempat lain ada juga. Tapi masalah jalan-jalan... di Amerika, Australia, Jepang, Korea juga bisa kok jalan-jalan, tapi jalan-jalannya di dalam negeri aja, nah di Eropa jalan-jalannya bisa seluas wilayah schengen, asyik kan? :D
Akhirul kata, semua kembali pada pilihan masing2... Maaf udah bingung mau nulis apa lagi
Pertanyaan paling umum adalah, "kuliah disana susah ya?" well, saya kuliah di Portugal, orang-orangnya santai, kuliah pun tidak terlalu berat. Tugas-tugas memang ada (dan umumnya baru berdatangan di 3 minggu akhir tiap semester), tapi bagi saya, kuliah di ITB masih lebih sukar kok, selain masalah bahasanya ya. Banyak juga yang bilang "kampusnya top ya?" iya top, untuk level Portugal, dan untuk bidang "Arts & Humanities". Untuk bidang teknik, sama sekali tidak masuk 500 besar, bandingkan dengan ITB yang masuk peringkat 80 di bidang "Engineering & IT". Meski saya agak bingung juga, bagaimana mungkin ITB bisa masuk top 100, tanpa memandang remeh. Masalahnya, kuliah-kuliah geje yang bertebaran (baca:kuliah dengan materi geje atau nilai geje), dosen yang sibuk dengan proyek, sebagian tugas akhir yang terkesan asal atau copy paste edit, atau itu cuma terjadi di IF aja ya?
Contoh lebih ekstrim sebagai bukti bahwa ITB sebenernya jauh lebih atas adalah, kampus kedua saya, Free University of Bozen-Bolzano. Kampus ini baru berdiri tahun 1997. Masuk 500 besar dunia? Bahkan namanya tidak masuk list di QS Top University, meski di webometrics masih masuk peringkat 1311... Hehehe... Jauh lah di bawah ITB...
Pertanyaan lain, "udah lancar bahasa Portugis dong?" jawabannya adalah belum sama sekali. Maklum, di kelas pakai bahasa Inggris, di asrama, ama mahasiswa lain pake bahasa Inggris, dan lain-lain...
Pertanyaan terakhir, "kenapa pilih Eropa sih awalnya? Emang lebih bagus dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea atau bahkan Singapore?" Kalo dari rangking sih, jelas pilihan yang buruk bagi saya untuk mengambil kuliah di kampus-kampus kelas menengah ke bawah (untuk level dunia), tapi bagi saya yang penting itu programnya dan jalan-jalannya... Masalah program (computational logic), mungkin di tempat lain ada juga. Tapi masalah jalan-jalan... di Amerika, Australia, Jepang, Korea juga bisa kok jalan-jalan, tapi jalan-jalannya di dalam negeri aja, nah di Eropa jalan-jalannya bisa seluas wilayah schengen, asyik kan? :D
Akhirul kata, semua kembali pada pilihan masing2... Maaf udah bingung mau nulis apa lagi
Haiyah, kirain panjang postingannya :D
ReplyDeletezfm: mengandung umpan umpan umpan..
ReplyDeletehaduuuuuh dangdut skaliiiiiii (haha)
@reisha: maafkan saya, saya sudah berusaha..
ReplyDelete@Rani: hohohoo...
mau tulisan jalan2 di schengen areanya dong zak :D
ReplyDelete@raie: waduuuh, gak banyak yang bisa diceritain... Tapi ntar saya usahain deh :)
ReplyDeletemantap...
ReplyDelete