5.3.11

Sepenggal Kisah Lalu

Kemarin di tengah-tengah pelajaran Knowledge Representation and Ontologies, saat itu sang dosen sedang membahas tentang formalisasi Unified Modeling Language (UML) ke First Order Logic, tiba-tiba pikiran ini melayang ke masa-masa paling indah, masa-masa di sekolah. Pada saat itu saya bertanya-tanya, "kok di kelas malah pikirannya kemana-mana?"

Oke, itu tidak penting. Entah bagaimana caranya, tiba-tiba terbayang masa-masa SMP, saat saya masih lugu dan lucu (sekarang udah gak begitu lugu, tapi masih lucu yang jelas). Perlu diketahui, sampai akhir SMP saya benar-benar bertolak belakang dengan jelangkung. Makhluk itu, tidak peduli dengan eksistensinya, (menurut tagline film yang berjudul sama) "datang tak dijemput, pulang tak diantar". Nah, saya sampai selesai SMP masih diantar-jemput oleh supir di rumah.


Skip this paragraph, please!! Sebelum masuk ke tahap yang lebih jauh, saya akan sedikit membahas terminologi yang saya garis bawahi. Menurut de Morgan's Law, negasi dari konjungsi dua buah proposisi adalah disjungsi dari negasi masing-masing proposisi, atau dalam bahasa matematikanya ~(A^B) = ~AV~B. Pada kasus di paragraf kedua, bentuk negasinya sebenarnya cukup "datang dijemput atau pulang diantar", akan tetapi jika keduanya benar, sebenernya tetap benar, oleh karena itulah saya gunakan frase BENAR-BENAR.

Kembali ke masalah SMP tadi. Akibat hal tersebut, saat yang paling saya sukai adalah Minggu pagi, karena hari itu ada ekstrakulikuler bulutangkis di sekolah. Selain itu yang "menyenangkan" adalah kebebasan jam pulang karena saya pulang sendiri naik angkot. Hal yang menyenangkan lainnya, selain bulutangkis dan kebebasan waktu pulang, adalah saat diantara keduanya.

Tiada banyak yang saya (dan teman-teman) lakukan di masa itu. Jajan, jalan-jalan (tidak lama juga), menghirup udara Bandung yang (dulu masih) segar. Tapi entah mengapa, kadang hal-hal kecil dan sederhana seperti itu terasa luar biasa menyenangkannya.

Dan tadi saat "layangan" pikiran itu kembali ke kelas, barulah kusadari, terasa betapa "menderitanya" kehidupanku saat ini.

1.3.11

24, 25, and 26....

... adalah batas usia youth di sebagian besar wilayah Eropa. Untuk selanjutnya, istilah youth akan diganti dengan kawula muda.

Itulah salah satu alasan, jika ingin berkuliah di Eropa dan berjalan-jalan adalah salah satu tujuan sampingan utama (tujuan sampingan yang diutamakan), bersegeralah! Hal ini juga berlaku jika bepergian ke Eropa hanya untuk berjalan-jalan. Alasannya jelas, perusahaan-perusahaan transportasi (umumnya transportasi darat) dan tempat wisata umumnya memberikan harga yang berbeda, lebih murah tentunya, untuk mereka yang masuk kategori ini. Lebih lanjut, jika memang terdaftar sebagai mahasiswa, ada kemungkinan mendapat diskon lebih (atau, mereka yang mendapat diskon hanya mahasiswa yang kawula muda, atau kawula muda yang mahasiswa). Sayangnya hal ini tidak berlaku untuk restoran-restoran atau tempat makan.

Tidak ada penjelasan mengenai aturan resmi, tiap negara, bahkan tiap tempat bisa memiliki aturan yang berbeda. Mungkin saja untuk masuk bangunan A di kota X, ada diskon untuk mereka yang berusia dibawah 25 tahun, tapi bangunan B di sebelahnya memberi diskon untuk mereka yang berusia dibawah 26 tahun. Atau bangunan C memberi diskon untuk mereka yang berusia dibawah 25 tahun dan mahasiswa, atau mungkin saja bangunan D memberi diskon untuk mereka yang mahasiswa, tidak peduli usianya, atau beberapa aturan yang tidak tercakup disini, seperti, hanya mahasiswa yang berkuliah di Uni-Eropa saja yang mendapat diskon, dan sebagainya.

Saya sendiri cukup beruntung dalam kasus ini. Sewaktu di Portugal, harga tiket transportasi (bulanan) berbeda untuk mereka yang berusia dibawah 24 tahun DAN berstatus mahasiswa di Portugal (diskon 50%). Sedangkan sekarang di Italia, harga tiket transportasi (tahunan) berbeda untuk mereka yang berusia dibawah 26 tahun DAN berstatus mahasiswa di Italia (harga khusus, 100 euro per tahun untuk seluruh alat transportasi murah dalam satu regional). Andai kasus perpindahan saya dibalik (dari Italia ke Portugal), saya tidak akan mendapatkan kemudahan itu di Portugal tentunya.

Demikian dan terima kasih.